Your Character Voice's


Hola. Ini bukan langkah pertama menulis novel, tapi... aku lagi pengen aja bahas soal ini. BTW, sekolahku lagi UAS dan dikarenakan otakku disumpali oleh pemikiran tentang karakter voice sehingga hal ttg Volt, Kelvin, atau Newton gak masuk, maka aku milih buat nulis blog.
Menurut beberapa tips yang aku baca, nulis blog itu bagus buat menjaga semangat menulis tetap ada. Halah.. kebanyakan ngomong. Just check it out!

Character's Voice?
Bayangkan kamu di kelas, banyak anak dengan berbagai ciri khas yang berbeda, kan? Dan kalau salah satu dari mereka diminta berteriak lalu kita yang diluar kelas diminta menebak siapa mereka, pasti akan ada kemungkinan jawaban kita benar. Apalagi kalau orang yang ditunjuk itu misalnya anak paling ribut di kelas, logat suaranya berbeda, pendiam, mudah gugup, atau ciri khas lainnya pasti akan membuat kita mudah mengenali siapa mereka,bukan?

Jadi, apa itu voice?
Mudahnya semacam ciri khas unik dari seseorang yang kita gambarkan lewat apapun itu (boleh POV, tingkah laku, ucapan, gesture.. Hey, there's no rule in writing!) untuk mengenali mereka, dan its stand out against the other. Ciri khas berbeda lah, yang bikin kita sadar siapa sih karakter yang sedang berteriak di ruangan gelap? Itu yang membedakan mereka saat mereka diminta memakai seragam sama dengan hair do yang sama juga.

Cara menemukan voice?
Menurut (emmm.... besok aku cantumin nama blognya) ada 9 cara plus otakku sendiri 1, yaitu :
1. Cara berbicara : Kamu paham bagaimana sifat seseorang dari cara mereka berbicara,kan? Darimana kita paham sebagian sifat teman kita selain dari berkomunikasi dengan mereka.
Em, buat contoh: Misalnya Ever cewek sombong yang ngerasa dirinya queen. "Dia sendiri yang ndeketin aku kok malah kamu yang ribut, Cha? Sori aja kalo kamu gak dipilih dia padahal udah kayak babu kemana mana ngikutin dia."
2. History : Hal apa yang membuat mereka bertingkah seperti itu. Backstory dari kehidupan mereka, misalnya dari orang macam apa mereka dilahirkan.
Untuk contoh, Ever, keluarga kaya raya dengan pembantu berlimpah ruah : "What? Mungutin sampah? Rei, kamu mau bantuin aku,kan?" Atau Chara, cewek mandiri dan pemimpin yang dibesarkan di keluarga tentara, "Kerja! Ever, kamu bisa gak berhenti seenaknya kayak gitu?"
3. Appearance : Kamu gak perlu membuat seseorang menjadi damn perfect. Yang harus kamu buat adalah sosok yang mungkin bisa saja kamu temui di mall, di emperan toko, di kuburan atau tempat lain. Bayangkan saja jika novelmu di filmkan suatu saat nanti, mana mungkin bisa mencari aktor yang menyerupai Edward Cullen dengan aksen yang indonesia banget? Thats how to make a character a person.
Contoh : Tokoh utama novel (maksudku calon novel, eh, outline) Even If I Had-ku adalah Raffael. Bukan tipe cowok keren, ganteng, tajir, punya fans cewek fanatik, tinggi, anak basket, anak basket, pinter fisika, pinter gambar dan plis.... pinter ngarang juga sifatnya. Mana mungkin ada orang kayak gitu? Apa dia hidup cuma buat ngejar kelebihan kelebihan kayak gitu? He should have fun too, right? Dan Raffael aku membuatnya dengan cara yang sedikit manusiawi. Dia emang cowok basket, tapi dia pendek, jelek, bodoh, tapi baek, lucu, asik, dan (aku juga gak tau kenapa kok bias) nge-hit dikalangan temen2nya. Dia malah semacam spotlight gitu, ya gara2 basketnya emang tingkat dewa. But he tried to get a better score in Math.
4. Relationship
Banyak dari novelis pemula menggunakan ‘relationship’ sebagai ide pokok cerita mereka, termasuk aku. So, udah pasti ini adalah topic yang harus kamu kuasai dari luar sampe apa yang sebenarnya mereka rasain. Soal temen mereka itu, apa mereka Cuma pura pura atau tulus?
Contoh, Gadis itu bukan gadis yang berkacamata tebal dan menyukai aroma apek buku buku di perpustakaan tua, tidak seperti teman temannya. Ia hanya bias menelan saat teman temannya mengajaknya ke toko buku atau tempat yang bukan ‘Bianka’. Mau bagaimana lagi? Semoga dari situ keliatan dikit kalo Bianka terpaksa berteman sama mereka.
5. Ambition
Her passion and also unrecognized need and how she will meet it?
Misalnya di banyak novel kita bakal ketemu sama tokoh utama yang belum tahu soal cinta dan gak mau coba coba, buat apa? Dan secara gak sengaja dia suka sama cowok dan tiba tiba cowok itu jadi kebutuhan utamanya sehari hari. Dia jadi sering kesana kemari buat modusin si cowok dll. Bahkan dia bisa juga berambisi jadi cantik, pinter, dan perfect buat si cowok.
Kadang ambisi bisa jadi senjata paling tajam buat pihak antagonis, ambisi yang membuat mereka melakukan kejahatan ke pihak protagonis. Bisa juga ambisi yang membuat protagonis keukeuh bertahan. Terserah elo nempatin si ambisi ini dimana. Yang jelas ambisi ini benar benar berguna, misalnya dia bisa jadi pokok cerita itu sendiri.
Contoh : Maleficient yang berambisi untuk membalas dendam Stefan yang sudah memotong sayapnya. Kalo elo lihat filmnya, lo bakal liat betapa gigihnya ambisi Maleficient sebelum bertemu Aurora.

6. Character defect
Their bad side, their humanity.
Plis, di zaman sebelum kita mulai menulis udah banyak banget novel yang yang kekurangan tokoh utama ceweknya itu ceroboh. Dan cerobohnya juga Cuma ada berefek sebagai tingkah lucu yang bikin si cowok perfect jatuh cinta, well thats really not what gonna happen in our life, right? Aku termasuk cewek yang ceroboh gak menjaga kebersihan dan seenaknya sendiri, tapi seingat aku belum ada yang pernah bilang kalo kecerobohanku itu imut, uculs. Apalagi cowok keren yang kagum sama kecerobohanku, gak ada sama sekali. Yang ada malah aku dianggap manja, bikin susah kelompok, dll. Dan paling malesin aku sering diejekin mereka. Diketawain gara gara pernah salah seragam. Look, its affect on my relationship too right?
Contoh narasinya :
“Harusnya kamu gak masuk kelompokku,” Mocca mengomeli gadis disampingnya sembari terus mengikuti jalan permainan. Matanya terus mengamati dengan jeli arah pantulan bola oranye garis garis itu. Sesekali pula ia mengumpat saat bola itu dibawa oleh Si Jangkung atau orang orang yang ia anggap berbahaya. Sesekali juga ia mengumpat tentang kakinya yang ‘berhasil’ dicederai Kiza. Jika kali ini ia tak berhasil menang, apa pula yang ia patut banggakan dalam kehidupannya? Keluarga? Lebih baik ia mencari ayah di panti jompo ketimbang memanggil Pak Tua itu ayah. Seenaknya aja Pak Tua itu datang.
Yah, keliatan kan kalo Mocca itu  broken home, lumayan sangar, ceplas ceplos dan gak sopan. Tetapi dia pinter basket. Mungkin dengan menyertakan kayak gini orang orang bakal tanya masalah apa yang dihadapi dia sama ayahnya? Dua aspek terlampaui kan?

7. Thought
Dalam penggunaan POV 1 harus bener bener paham tentang pikiran mereka, apalagi kalo POV-nya ganti ganti. Setiap orang punya cara menyampaikan pendapat dan reaksi akan suatu hal yang berbeda.
Misalnya, anggap saja aku berangkat sekolah pake seragam yang salah dan ketemu Ever, Kiza, Mocca, Rei, dan Raffael.
Maka, kurang lebih yang bakal lewat di otak mereka itu :
- Ever : Hah.. Gak punya malu ya dia?
- Raffael : “Eh.. Udah pinter ngelucu rupanya kau badut.” Nunjuk nunjuk mukaku. (True story -,-)
- Rei : “Mau aku antar pulang?” (Your head -____- Ogah gilak)
- Dan mungkin yang paling aneh itu Kiza ; Kapan kapan aku ikutan ahh...

Semoga aja keliatan dikit gimana sifat mereka masing masing ya.

8. Everyman-ness
Yah, kenormalan sekali lagi. Kalo kamu gak ngarang cerita fantasi, coba buat  karakter yang bisa aja pembaca temuin di alun alun atau mall tapi mereka gak sadar. Misalnya : pengamen yang gak punya suara emas tapi berhati emas. Yang jelas pengamen itu gak punya kalung emas ya... (garing)

9. Restriction
A very big flaw that maybe hidden beneath them. Kayak penghambat paling besar. Bisa berasal dari kesalahan mereka pada masa lalu. Penghambat dari ambisi mereka lah.

10. Secret
It is great to know someone else secret right?
Setiap orang yang kamu temui, tahu hal yang gak kamu ketahui. Sama seperti pembaca, mereka pasti gak tahu hal itu. Dan kamu yang tahu semuanya, berhak membocorkan sedikit demi sedikit.
Dan ini bagian yang paling aku suka, membuat seseorang kemudian tahu apa saja rahasia mereka.
Apa yang terjadi kalo rahasia mereka diketahui semua orang, its your own burden to find out.

Btw, kenapa ya kalo aku nulis guide kayak ini bisa 1500-an dan cepet banget, sedang kalo novel hatus maksa maksa supaya bisa jadi 1500. Udah gitu tulisannnya jadi aneh lagi. Mungkin, cara paling cepat buat nulis itu to keep being free, huh?

Comment below if you had any question, suggestion, or whatever. -___-

1 comment:

  1. PENNY MAX TRimmer | titanium max trimmer
    PENNY titanium earrings MAX TRimmer titanium stud earrings has been tested titanium wood stoves with a platinum titanium damascus plating and titanium tv a new razor that achieves the level of platinum required to shave and is therefore worth the

    ReplyDelete

I can be your consultant too